Teman-teman, setiap kali kita mendongak ke langit, apa yang kita pikirkan? Langit begitu luas, tak terbatas, dan penuh misteri. Ia menyimpan pelajaran yang tak pernah habis untuk kita renungkan, terutama tentang bagaimana menjadi rendah hati. Dalam peringatan Isra Miraj, langit menjadi saksi perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha, membawa hikmah yang begitu dalam tentang keimanan, kerendahan hati, dan ketulusan.
Isra Miraj bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh makna. Nabi Muhammad SAW, sebagai manusia pilihan, menembus batas dunia menuju langit tertinggi. Namun, meskipun diberi keistimewaan luar biasa, beliau tetap rendah hati. Tidak ada rasa sombong atas anugerah ini. Justru, beliau kembali ke bumi membawa pesan utama: shalat sebagai kewajiban dan penghubung kita dengan Allah SWT.
Dari sini, kita belajar bahwa sehebat apa pun perjalanan atau pencapaian kita, semua itu hanya titipan. Tidak ada alasan untuk menjadi angkuh, karena di balik keberhasilan kita, pasti ada campur tangan Allah, dan doa dari orang-orang tercinta. Langit mengajarkan bahwa semakin tinggi kita melangkah, semakin besar tanggung jawab kita untuk menunduk.
Namun, kenyataan di dunia saat ini sering kali berbeda. Banyak di antara kita yang merasa, semakin tinggi jabatan, semakin besar pencapaian, maka semakin besar pula rasa ingin dihormati. Tanpa sadar, kesombongan itu tumbuh perlahan, menggerogoti hati kita. Padahal, langit yang begitu tinggi tak pernah meminta pujian. Ia tetap rendah hati meskipun kita semua memandang ke arahnya setiap hari.
Saya teringat tentang seorang pemimpin yang sukses dalam kariernya. Ia dihormati banyak orang, tetapi tetap sederhana dalam bersikap. Ketika ditanya rahasia kesuksesannya, ia hanya berkata, “Saya hanya menjalankan apa yang harus saya jalankan. Apa pun yang saya capai hari ini bukan murni karena saya, tapi karena izin Allah.” Jawaban itu sederhana, tetapi menggambarkan betapa kuatnya pengaruh kerendahan hati dalam kehidupan kita.
Peringatan Isra Miraj juga mengingatkan kita untuk selalu menjaga hubungan dengan Sang Pencipta. Shalat, yang menjadi hadiah utama dari peristiwa ini, adalah wujud kerendahan hati kita sebagai manusia. Dalam shalat, kita bersujud, mengakui bahwa kita hanyalah hamba yang tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.
“Langit yang tinggi tidak pernah membanggakan dirinya, meskipun semua mata selalu memandang ke arahnya.”
Teman-teman, mari kita jadikan momen Isra Miraj ini sebagai pengingat untuk selalu rendah hati. Apa pun yang kita capai, ingatlah bahwa itu hanyalah titipan. Semakin tinggi kita melangkah, semakin penting bagi kita untuk tetap membumi. Semoga kita semua bisa terus belajar dari hikmah langit dan Isra Miraj, menjalani hidup dengan penuh syukur, rendah hati, dan menjadikan shalat sebagai pengingat bahwa segala yang kita miliki berasal dari Allah SWT. Semoga menginspirasi 😊