Belakangan ini, hashtag #KaburAjaDulu ramai berseliweran di media sosial. Banyak anak muda Indonesia mulai mempertimbangkan untuk mencari peluang di luar negeri, entah untuk studi, bekerja, atau sekadar mencoba kehidupan baru. Ada yang berangkat dengan semangat berpetualang, ada juga yang merasa tidak lagi bisa bertahan dengan kondisi di tanah air.

Namun, sebelum buru-buru mengambil koper dan tiket pesawat, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri: “Sebenarnya mau kabur dari apa?”

Jika kita pergi karena ingin belajar, berkembang, dan mencari pengalaman baru, maka itu adalah langkah yang patut diperjuangkan. Dunia ini luas, dan kita punya hak untuk menjelajahinya. Ada banyak kesempatan yang mungkin tidak tersedia di negeri sendiri, dan itu tidak masalah. Bahkan, banyak tokoh besar pernah merantau jauh sebelum kembali membawa perubahan besar bagi bangsanya.

Namun, jika kita pergi hanya karena ingin lari dari kenyataan, tanpa rencana yang jelas, tanpa bekal keterampilan, atau hanya ikut-ikutan tren, maka kita bisa saja berakhir di tempat yang lebih sulit daripada sebelumnya. Pergi bukan sekadar soal meninggalkan sesuatu, tetapi tentang ke mana kita menuju dan apa yang ingin kita capai.

Di sisi lain, bertahan di Indonesia juga bukan berarti kita kalah. Ada banyak anak muda yang memilih untuk tetap tinggal dan membangun sesuatu dari nol. Mereka melihat tantangan bukan sebagai alasan untuk pergi, tetapi sebagai peluang untuk membuat perubahan. Jika memang ada kesempatan yang lebih baik di luar sana, ambillah. Tapi jangan lupa untuk tetap menanam sesuatu yang berarti, entah di tempat baru atau suatu hari nanti di tanah kelahiran sendiri.

Karena pada akhirnya, hidup bukan soal di mana kita berada, tetapi seberapa besar dampak yang bisa kita berikan. Pergilah jika itu membuatmu berkembang. Bertahanlah jika itu membuatmu kuat. Tapi apa pun yang terjadi, jangan hanya diam di tempat. Semoga menginspirasi 😊

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *