Uang itu aneh. Ia bisa membuat seseorang merasa berkuasa, tapi juga bisa menjadikannya budak. Ia bisa membawa kebahagiaan, tapi juga bisa merusak segalanya. Dalam genggaman orang yang tepat, uang adalah alat yang berguna. Tapi di tangan yang salah, uang bisa menjadi bencana.
Kita semua butuh uang. Untuk makan, untuk tempat tinggal, untuk kehidupan yang layak. Tidak ada yang salah dengan mengejar uang, bekerja keras demi mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Yang jadi masalah adalah ketika uang tidak lagi sekadar alat, tetapi berubah menjadi penguasa yang mendikte hidup kita.
Pernahkah kita melihat seseorang yang begitu kaya, tapi hidupnya penuh kecemasan? Hartanya berlimpah, tapi ia takut kehilangan. Ia curiga pada semua orang, takut ditipu, takut bangkrut. Atau mungkin seseorang yang begitu terobsesi dengan uang, sampai lupa bahwa ada hal lain yang lebih berharga—waktu, keluarga, kebahagiaan sederhana.
Di sisi lain, ada orang yang memiliki sedikit, tapi hatinya lapang. Ia bekerja dengan tenang, menikmati apa yang ia punya, dan tak sibuk membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia tidak diperbudak oleh uang, karena ia tahu bahwa uang hanyalah alat, bukan tujuan akhir.
Uang itu seperti pisau. Di tangan seorang koki, pisau bisa menghasilkan hidangan lezat. Tapi di tangan yang salah, pisau bisa melukai. Begitu juga dengan uang. Jika kita mengendalikannya, ia akan menjadi alat yang membawa manfaat. Tapi jika kita dikendalikan olehnya, kita akan kehilangan arah.
Maka, jangan biarkan uang menjadi tuan dalam hidup kita. Jadikan ia hamba yang baik, yang bekerja untuk kita, bukan sebaliknya. Bekerjalah, kejar rezeki, tapi jangan sampai hati kita ditawan oleh angka di rekening. Sebab pada akhirnya, kita tidak akan diingat karena seberapa banyak harta yang kita kumpulkan, tetapi seberapa banyak kebaikan yang kita sebarkan.
Karena uang yang paling bernilai bukan yang kita simpan, tetapi yang kita gunakan untuk hal-hal yang berarti dan bermanfaat. Semoga menginspirasi 😊