Ada satu fase dalam hidup yang mungkin akan mengejutkan kita. Ketika kita mulai berani berpikir sendiri, membuat keputusan sendiri, dan tidak selalu mengikuti apa kata orang—di situlah kita mulai ‘tidak disukai’.
Di dunia yang penuh kepentingan, menjadi pribadi yang independen sering kali dianggap ancaman. Selama kita bisa diarahkan, dikendalikan, atau ikut arus, semuanya tampak tenang. Tapi saat kita menunjukkan integritas, mulai menolak manipulasi, dan memilih bersuara… maka bersiaplah yang dulu memuji, bisa berubah drastis. Kenapa bisa begitu? Karena kejujuran dan ketegasan kadang membuat orang tak nyaman. Terutama mereka yang terbiasa memanfaatkan posisi atau hubungan untuk keuntungan pribadi. Orang yang tidak bisa disetir dianggap “tidak kooperatif”. Orang yang teguh pada prinsip dianggap “susah diajak kerja sama”.
Padahal, menjadi orang yang punya prinsip bukan berarti tidak bisa bekerja sama. Justru itu tanda bahwa kita punya kompas moral. Kita tidak asal “iya” kalau memang salah. Kita tidak ikut-ikutan kalau itu tidak benar. Lihat saja tokoh-tokoh besar dalam sejarah. Banyak dari mereka yang dikucilkan, difitnah, bahkan dimusuhi. Bukan karena mereka berbuat jahat, tapi karena mereka berani berbeda dan tidak mau disetir. Mereka tahu, harga dari integritas kadang adalah kesendirian. Tapi mereka memilih tetap teguh karena yang mereka perjuangkan lebih besar dari sekadar rasa diterima.
Dalam dunia kerja, kehidupan sosial, bahkan dalam keluarga, kita akan menemukan situasi serupa. Ada kalanya kita harus memilih antara diterima atau berdiri teguh pada nilai kita. Dan sering kali, dua hal itu tidak bisa jalan beriringan. Tapi tenang, teman-teman. Tidak disukai karena tak bisa disetir bukanlah masalah. Justru itu tanda seseorang punya sikap, punya pendirian, tahu kapan harus bilang “tidak”. Percayalah, orang yang tepat akan menghargai integritasmu. Mereka mungkin tak banyak, tapi mereka tulus. Mereka tidak menjadikanmu alat, tapi partner. Mereka menghormati pilihanmu, bukan memaksakan kehendaknya.
Jadi, kalau hari ini kamu merasa dijauhi hanya karena tidak ikut arus, senyumlah. Itu berarti kamu sedang tumbuh. Sedang membangun dirimu sendiri, versi terbaik dirimu, bukan versi yang diinginkan orang lain. Karena pada akhirnya, hidup ini terlalu berharga untuk dijalani dengan kendali orang lain di tangan mereka. Lebih baik dibenci karena jadi dirimu sendiri, daripada disukai karena jadi bayangan orang lain.