Pernahkah kita melihat seseorang yang menolak pekerjaan karena merasa posisinya tidak selevel dengan gelar yang dimiliki? Atau mungkin kita sendiri pernah mengalami dilema ini—sudah menempuh pendidikan tinggi, tetapi pekerjaan yang tersedia tidak sesuai ekspektasi?
Fenomena ini sering terjadi. Banyak orang yang berpikir bahwa setelah lulus dengan gelar tertentu, mereka harus mendapatkan pekerjaan yang “sebanding” dengan pendidikannya. Gelar S1, S2, atau bahkan S3 dianggap sebagai tiket emas yang seharusnya membawa mereka langsung ke posisi prestisius dengan gaji tinggi. Namun, kenyataan di lapangan sering kali berbeda.
Ada lulusan teknik yang akhirnya bekerja di bidang pemasaran. Ada sarjana hukum yang memilih menjadi wirausahawan. Ada lulusan magister yang memulai karier dari posisi entry-level. Tidak sedikit pula yang akhirnya menganggur karena menolak pekerjaan yang dianggap “tidak sesuai dengan gelar mereka.”
Gelar Itu Penting, Tapi Skill Lebih Penting
Kita tidak bisa menafikan bahwa pendidikan tinggi itu penting. Namun, dunia kerja tidak hanya melihat ijazah, tetapi juga keterampilan, pengalaman, dan kemampuan beradaptasi. Banyak orang sukses bukan karena gelar mereka, tetapi karena mereka fleksibel, mau belajar hal baru, dan tidak gengsi untuk memulai dari bawah.
Di era sekarang, perusahaan lebih mencari orang yang punya skill dan attitude yang baik daripada sekadar titel akademik. Bahkan, banyak perusahaan teknologi dan startup besar yang lebih peduli pada portofolio dan kemampuan nyata daripada latar belakang pendidikan formal.
Ekspektasi vs Realita
Saat kuliah, kita mungkin membayangkan setelah lulus akan langsung mendapatkan pekerjaan impian dengan gaji tinggi. Namun, kenyataannya, tidak semua orang bisa langsung mendapatkan pekerjaan sesuai harapan. Pasar kerja tidak selalu menyediakan posisi yang kita inginkan, dan persaingan semakin ketat.
Ketika kita terlalu terpaku pada gelar, kita justru bisa kehilangan banyak kesempatan. Banyak pekerjaan yang sebenarnya bisa menjadi batu loncatan untuk karier yang lebih baik, tetapi kita menolaknya hanya karena merasa “terlalu tinggi” atau “terlalu rendah” untuk posisi tersebut.
Jangan Biarkan Gelar Menghambat Kesempatan
Terjebak dalam gengsi gelar hanya akan membatasi diri kita sendiri. Daripada sibuk mencari pekerjaan yang “sesuai dengan titel,” mengapa tidak fokus pada pekerjaan yang bisa memberikan pengalaman berharga? Kadang, jalan terbaik bukanlah jalan yang paling sesuai dengan ekspektasi kita, tetapi jalan yang bisa memberikan kita lebih banyak pembelajaran.
Banyak orang sukses yang memulai dari nol. Ada yang memulai sebagai staf biasa sebelum akhirnya menjadi pemimpin. Ada yang bekerja di bidang yang berbeda dengan latar belakang pendidikannya, tetapi justru menemukan passion dan kesuksesan di sana.
Jangan Terjebak, Tetap Bergerak
Gelar adalah sebuah pencapaian, tetapi jangan sampai gelar justru membuat kita takut mengambil peluang. Dunia kerja adalah tentang bagaimana kita bisa beradaptasi, berkembang, dan terus belajar.
Daripada sibuk menunggu pekerjaan yang “selevel,” lebih baik mulai dari mana saja dan gunakan setiap kesempatan untuk membangun pengalaman dan keterampilan. Karena pada akhirnya, kesuksesan bukan ditentukan oleh gelar semata, tetapi oleh bagaimana kita memanfaatkan apa yang kita miliki.
Jadi, mari kita ubah cara pandang. Bukan soal bekerja sesuai gelar, tetapi soal bagaimana kita bisa tumbuh dan memberikan nilai di mana pun kita berada. Karena yang terpenting bukan titel yang tertulis di ijazah, tetapi bagaimana kita menjalani hidup dengan penuh makna dan keberanian. Semoga menginspirasi 😊